Koperasi merupakan gerakan
ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari
koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para pengurus
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta membangun tatanan
perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi bukan hanya
milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali.
Empat pilar yang menjadi tiang-tiang penopang
kehidupan koperasi kredit yakni pendidikan, swadaya, solidaritas dan inovasi.
Pendidikan
Pertumbuhan dan keberlanjutan kehidupan koperasi
kredit sangat mengandalkan pendidikan. Pendidikan merupakan sarana utama untuk
membangun insan koperasi kredit sadar berkoperasi dan mampu berkoperasi kredit
dalam mewujudkan kehidupan anggotanya yang sejahtera dan bermartabat.
Setiap orang untuk menjadi
anggota koperasi kredit hanya melalui pintu pendidikan. Sebab pendidikan mempunyai
tugas penting untuk menanamkan kesadaran akan nilai-nilai koperasi kredit
antara lain kemandirian, solidaritas, kerja sama, kejujuran, bekerja keras dan
cerdas, tanggungjawab sosial dan saling percaya. Koperasi kredit dimulai
dari pendidikan, berkembang karena pendidikan dan dikontrol oleh pendidikan.
Dengan demikian, melalui pendidikan yang
terus-menerus, insan koperasi kredit juga dapat disadarkan untuk membangun diri
dalam kebersamaan demi membentuk karakter sebagai insan kopdit mulai mengatur ekonomi
keluarga secara bijaksana. Pendidikan membuat kita beralih dari pola hidup
boros untuk hidup hemat dan mulai menabung dari penghematan uang jajan setiap
hari.
Swadaya
Swadaya berarti membangun kekuatan sendiri. Melalui
pilar swadaya ini, para insan koperasi kredit selalu percaya diri dan mempunyai
rasa harga diri untuk terus berjuang mempertahankan hidup secara bermartabat
dalam kerjasama dan kebersamaan dengan orang lain. Koperasi kredit selalu
berusaha untuk sedapat mungkin membiayai dirinya sendiri untuk mengembangkan
koperasi kreditnya semakin besar dan sehat serta para anggotanya semakin
sejahtera.
Melalui semangat swadaya, kita membangun kekuatan
masyarakat setempat melandaskan filosofi pemberdayaan Raiffesien yakni “hanya
orang miskin yang dapat mengatasi kesulitannya sendiri” dengan cara menabung
dari apa yang ada pada orang miskin, dipinjamkan kepada orang miskin untuk
pengembangan ekonomi rumah tangganya.
Koperasi kredit sejak awal terbentuknya tetap
konsisten untuk menggerakkan usahanya dengan berpijak pada simpanan dan
tabungan dari anggota, kemudian dipinjamkan kepada anggota. Anggota sebagai
pemilik dan pengguna jasa koperasi kredit. Kemandirian membebaskan
koperasi kredit dari berbagai intrik kepentingan yang memudarkan semangat
keswadayaan.
Solidaritas
Solidaritas koperasi kredit mewujud dalam semboyannya
“kau susah aku bantu, aku susah kau bantu” menjadi semangat yang menjiwai
segenap insan koperasi kredit.
Semangat solidaritas itu nampak secara nyata dalam
kegiatan: simpan teratur, pinjam bijaksana dan angsur tepat waktu agar terjadi
saling tolong menolong di antara sesama anggota dan masyarakat sekitar.
Solidaritas menyadarkan anggota koperasi kredit untuk
tidak hanya memikirkan dirinya sendiri melainkan harus saling melayani, tolong
menolong dan berbuat baik demi kebaikan bersama.
Inovasi
Inovasi juga menjadi salah satu pilar penting bagi
koperasi kredit untuk bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Inovasi
yang dilakukan koperasi kredit saat ini adalah menggunakan teknologi komputerisasi
dalam pelayanan kepada anggota serta variasi produk simpanan dan pinjaman
sesuai kebutuhan anggota. Berbagai terobosan dan inovasi tersebut membuat
koperasi kredit semakin berkembang besar, sehat dan dicintai oleh masyarakat
Flores umumnya terutama masyarakat Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo.
Kehadiran koperasi kredit tidak hanya membangun
ekonomi anggota saja tetapi juga memberikan nilai tambah secara sosial budaya,
adanya proses pembebasan diri dan orang lain, menjadi wadah dialog kehidupan, menumbuhkan
harkat dan martabat segenap insan koperasi kredit berdasarkan empat pilar
utamanya yakni pendidikan, swadaya, solidaritas dan inovasi. Untuk itu, empat
pilar dimaksud harus terus dijaga, dipelihara dan dilaksanakan oleh setiap
insan koperasi kredit hari ini dan generasi akan datang.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling
tidak dapat dilihat dari:
1. kedudukannya sebagai pemain
utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor,
2. penyedia lapangan kerja yang
terbesar,
3. pemain penting dalam
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,
4. pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
5. sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran
melalui kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat
strategis dalam perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan
ekonomi nasional pada masa mendatang.
Sistem administrasi koperasi di Indonesia masih
tergolong buruk sehingga membuat koperasi sulit didongkrak untuk menjadi
bisnis berskala besar. "Salah satu yang menjadi penghalang koperasi menjadi
bisnis skala besar dan belum bisanya menjadi pilar utama perekonomian Indonesia
adalah pada
1. kualitas sumber daya
manusia,
2. pelaksanaan prinsip
koperasi, dan
3. sistem administrasi dan
bisnis yang masih rendah," kata Asisten Deputi Urusan Asuransi dan Jasa
Keuangan Kementerian Koperasi dan UKM Toto Sugiyono, Sabtu (14/9).
Sumber : Bisnis Indonesia