1. Pengertian
Phobia
Kata “phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani “phobos” yang berarti
lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini
memang dipakai sejak zaman Hippocrates. Phobia adalah ketakutan yang luar biasa
dan tanpa alasan terhadap sebuah obyek atau situasi yang tidak masuk akal.
Pengidap phobia merasa tidak nyaman dan menghindari objek yang ditakutinya.
Terkadang juga bisa menghambat aktivitasnya.
Fobia adalah ketakutan yang luar biasa takut pada suatu hal yang
alami sebagian orang. fobia merupakan suatu ketakutan pada fenomena yang tidak
lazim dialami oleh orang-orang pada umumnya, ketakutan pada binatang, benda,
situasi, atau kejadian tertentu, yang ditandai dengan keinginan untuk selalu
menghindari sesuatu yang ditakuti itu. fobia sangat mengganggu bagi
penderitanya, bahkan terkadang menjadi sesuatu hal penyebab seseorang tidak
ingin melakukan aktivitas atau mengunjungi tempat yang ada sumber fobia. perasaan fobia sangat sulit untuk di mengerti secara logika,
namun itulah fenomena kehidupan.
2. Penyebab fobia antara
lain disebabkan karena :
a. Paling banyak adalah peristiwa trauma.
b. Budaya dan Keyakinan
c. Pola asuh yang keliru
d. Permodelan dan Pengkondisian
3.
Tipe
Fobia , Berikut ini adalah tiga tipe fobia berdasarkan sistem DSM, yaitu
fobia spesifik, fobia sosial, dan agorafobia.
a)
Phobia spesifik adalah ketakutan yang
berlebihan dan persisten terhadap objek atau situasi spesifik, seperti:
- Acrophobia
: takut terhadap ketinggian, bahkan hanya setinggi 2 meter sudah cukup
menakutkan bagi penderita Phobia ini.
- Claustrophobia
: takut terhadap tempat tertutup/terkunci sehingga orang dengan Phobia
jenis ini sering berada di taman atau di lapangan olahraga bersama
teman-temannya.
- Phobia
binatang : takut terhadap binatang tertentu seperti tikus, ular, atau
binatang-binatang menjijikkan. Anda bisa saja mempunyai ketakutan terhadap
hewan-hewan tersebut. Namun, bila ketakutan itu mengganggu kehidupan
sehari-hari atau menyebabkan distres emosional yang signifikan di dalam diri
Anda (bahkan ketika Anda hanya membayangkan hewan itu), maka barulah Anda
mengalami Phobia.
- Phobia
benda-benda tertentu : seperti jarum suntik (bukan sakitnya yang mereka
takuti, tetapi jarumnya), pisau, benda-benda elektronik, atau benda-benda lain.
b)
Phobia sosial adalah ketakutan yang
intens terhadap situasi sosial atau ramai sehingga mereka mungkin sama sekali
menghindarinya, atau menghadapinya tetapi dengan distres yang amat berkecamuk.
Penderita Phobia sosial mengalami ketakutan terhadap situasi sosial seperti
berkencan, datang ke pesta, pertemuan-pertemuan sosial, bahkan presentasi untuk
ujian. Phobia sosial yang mendasar adalah ketakutan berlebihan terhadap
evaluasi negatif dari orang lain, dalam artian mereka takut dinilai jelek oleh
orang lain. Mungkin mereka merasa seakan-akan
ribuan pasang mata sedang memperhatikan dengan teliti setiap gerak yang mereka
lakukan. Contoh umum untuk
Phobia jenis ini adalah:
Phobia jenis ini adalah:
1. Demam panggung yang berlebihan
2. Kecemasan
berbicara di forum yang berlebihan, bahkan dihadapan orang-orang terdekat
sekalipun.
3. Kecemasan
meminta sesuatu, seperti memesan makanan di rumah makan karena takut pelayan
atau teman menertawai makanan yang mereka pesan.
4. Ketakutan
bertemu dengan orang baru, hal ini menyebabkan penderita tidak berkembang dalam
hal sosial.
Phobia jenis
ini menyebabkan penurunan kualitas hidup penderitanya, seperti kualitas untuk
mencapai sasaran pendidikan , maju dalam karier, atau bertahan dalam pekerjaan
yang membutuhkan interaksi dengan orang lain secara langsung. Sekali Phobia sosial
tercipta, maka akan berlanjut secara kronis sepanjang hidup.
c)
Agorafobia secara
harfiah diartikan sebagai “takut kepada pasar”, yang sugestif untuk ketakutan
berada di tempat-tempat terbuka dan ramai (berbeda dengan Phobia sosial,
agorafobia tidak “mati sosial” bila berinteraksi dengan orang-orang di tempat
yang sepi). Agorafobia melibatkan ketakutan terhadap tempat-tempat atau
situasi-situasi yang memberi kesulitan bagi mereka untuk meminta bantuan ketika
ada suatu problem yang menimpa mereka atau orang lain. Orang-orang dengan
agorafobia takut untuk pergi berbelanja di toko-toko yang penih sesak,
bersempit-sempitan di bus, dan lain-lain yang kira-kira membuat mereka sulit
meminta pertolongan.
4.
Cara
mengatasi phobia, Berikut berdasarkan info yang ku dapat ada beberapa
perawatan utama untuk mengatasi fobia, yaitu:
a.
Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali
efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa
digunakan adalah:
- Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
- Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
- Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
b.
Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk
terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama
periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya
takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut
lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan
terapi perilaku.
c.
Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena
biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini
dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan. Terdapat
3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
2. Obat penenang:
biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini
bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan
harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4
minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3. Beta-blocker: obat
ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular,
seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna
untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
sumber : http://www.adipedia.com/
http://bchymera.blogspot.com/2010/03/fobia-dan-cara-mengatasinya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar